A.
Pendahuluan
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang bertumpu pada Undang-undang Sistim
Pendidikan Nasional UU No. 20 tahun 2003 berdasarkan UUD 1945 pada
Pembukaannya.
Project
Base Learning atau yang lebih dikenal dengan PBL adalah salah satu model
pembelajaran yang belum banyak digunakan oleh guru dalam melaksanakan
pembelajaran kepada siswa. Hal ini disebabkan oleh pemahaman sebagian guru yang
lebih mengarah kepada factor pembiayaan yang dianggap terlalu membebani. Sebenarnya,
jika di telusuri dan dilaksanakan secara seksama dan sesederhana mungkin, maka factor
pembiayaan dapat menjadi persoalan nomor yang kesekian.
Apapun
tugas yang dilaksanakan oleh para siswa jika mereka sudah senang dengan tugas
itu, maka guru tidak perlu lagi berfikir tentang pembiayaan.
Maka
salah satu cara untuk menyiasati factor biaya dalam pelaksanaan PBL ini adalah
guru harus berusaha menciptakan suasana belajar atau tugas yang menyenangkan bagi
siswa. Maka siswapun akan berusaha untuk mampu mengatasi masalah biaya yang
mereka hadapi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Mengapa
PBL terkadang membutuhkan biaya dalam penerapannya kepada siswa ?. Hal itu
disebabkan pembelajaran model ini, terkadang melibatkan berbagai pihak antara
lain, Dengan demikian, model pembelajaran berbasis proyek ini, terbilang jarang
digunakan melihat keterliabatan berbagai
pihak
B.
Pengertian
Pembelajaran Berbasiskan Proyek
berasal dari gagasan John Deweytentang konsep “Learning by Doing” yakni proses
perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai
dengan tujuannya,terutama penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu
pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk mencapai suatu
tujuan.
Sumber
: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197608-pengertian-metode-pembelajaran-berbasis-proyek/#ixzz2gH8LT0kz
Sedangkan pengertian PBL menurut
beberapa ahli antara lain mengatakan :
a.
Thomas
Mergendoller dan Michaelson mengatakan PBL adalah metode pengajaran sistematik
yang mengikutsertakan pelajaran ke dalam pembelajaran pengetahuan dan keahlian
yang kompleks, pertanyaan autentik dan perancangan produk dan tugas.
b.
Baron
B. mengatakan PBL adalah pendekatan cara pembelajaran secara konstruktif untuk
pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan
dan pertanyaan yang berbobot, nyata relevan bagi kehidupannya.
c.
Blumenfeld
menjelaskan bahwa PBL adalah pendekatan komprehensif untuk pengajaran dan
pembelajaran yang dirancang agar pelajaran melakukan riset terhadap
permasalahan nyata.
d.
Boud
dan Felleti mengemukakan PBL adalah cara yang konstruktif dalam pembelajaran
menggunakan permasalahan sebagai stimulus dan berfokus aktivitas pelajar.
e.
Moeslichatoen
dalam bukunya “metode pengajaran di taman kanak kanak” mengatakan bahwa model
pembelajaran berdasarkan proyek (PBL) adalah suatu metode pembelajaran yang
memberikan pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari
yang harus dipecahkan secara berkelompok.
f.
Menurut
hasil penelitian terdapat hubungan yang erat antara proses memperoleh
pengalaman yang sebenarnya dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan bagi
anak harus diintegrasikan dengan lingkungan kehidupan anak yang banyak
menghadapkan anak dengan pengalaman langsung
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197608-pengertian-metode
pembelajaran-berbasis-proyek/#ixzz2gH97N1sp
Melihat beberapa
pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat ditarik suatu
pengertian bahwa Project Base Learning suatu metode yang secara langsung
memberikan pembelajaran dan pengalaman belajar kepada peserta didik yang
berinteraksi langsung dengan lingkungannya dalam bentuk kolaborasi dengan
berbagai pihak yang terkait dalam kegiatan belajarnya.
Implementasi
PBL pada Siswa
Ada beberapa langkah yang dapat
dilakukan dalam Pengimplementasian Project Base Learning (PBL) pada siswa yaitu
sebagai berikut :
1.
Pemberian
materi pelajaran atau pemberian teori
yang dilakukan minimal 4 kali pertemuan.
Pada
kegiatan ini, guru memberikan materi pelajaran berkaitan dengan mata pelajaran
yang bersangkutan, menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dengan metode
pembelajaran PBL agar siswa tidak bingung dalam menjalani pembelajarannya.
Sedapat mungkin guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
2.
Pembentukan
kelompok siswa maksimal lima orang dalam satu kelompok.
Setiap tugas akan dikerjakan oleh satu
kelompok siswa yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran,
kebersamaan, kerja sama dan kekompakan serta saling menghargai dan menghormati.
3.
Pemilihan
atau penentuan Judul atau tema project yang akan dilaksanakan.
Dalam
menentukan judul project yang akan dikerjakan oleh siswa, sebaiknya dilakukan
secara demokratis dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk berekspresi dan
berkarya, sehingga siswa mampu melahirkan sebuah karya yang maksimal karena
diberikan kebebasan berekspresi dan berkarya.
4.
Penyusunan
Action Plan (perencanaan atau proposal) sesuai dengan judul yang dipilih.
Setelah
pembentukan kelompok, kemudian tiap kelompok diberikan waktu selama satu minggu
untuk menyelesaikan proposal atau action plan. Dalam penyusunan action plan,
guru meberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untu bebas berkonsultasi
kepada guru bahasa Indonesia untuk peerbaikan dari segi kebahasaan dan kalimat.
5.
Presentasi
Action Plan
Setelah
menyelesaikan penyussunan Action Plan, tiap kelompok kemudian melakukan ,kepada
tiap kelompok untuk saling koreksi action plan masing-masing. Sehingga
diperoleh action plan yang baik sesuai dengan saran dan masukan dari kelompok
lain.
6. Pelaksanaan
tugas Project
Jika
Action plan telah direvisi, maka tiap kelompok mulai mengerjakan tugas project masing-masing.
Pengerjaan tugas ini dilakukan berdasarkan time schedule yang mereka susun
sendiri, sehingga tiap kelompok harus disiplin dalam mengerjakan tugas projectnya
masing-masing mengingat waktu yang disediakan diberikan batas maksimal 2 bulan.
7. Pertemuan
Konsultasi/Pembimbingan maksimal tujuh
kali selama dalam pelaksanaan Project.
Dalam
pelaksanaan tugas project ini, tiap kelompok diberikan kesempatan untuk temu
konsultasi dengan guru yang bersangkutan atau guru mata pelajaran lain yang
terkait dengan tema atau judul yang mereka pilih.
8. Penyerahan
hasil kerja project kepada guru
Setelah
selesai pengerjaan project masing-masing kelompok menyerahkan hasil kerja
mereka kepada guru pembimbingnya, dilakukan pengecekan.
9. Presentasi
dan laporan hasil tugas project dalam bentuk panel diskusi.
Setelah
penyerahan hasil Project kepada guru, maka tiap kelompok segera menyusun
laporan hasil kegiatan kemudian mempresentasikan di depan kelas dalam bentuk
panel diskusi sebagai akhir dari rangkaian pengerjaan tugas project mereka.
10. Evaluasi
Diakhir
pembelajaran dalam satu semester, guru melaksanakan evaluasi dalam bentuk ujian
semester atau dalam betuk ujian blok atau bentuk lain untuk emngukur kemampuan
siswa dalam menyerap pelajaran yang mereka peroleh dari pengerjaan project
tersebut.