Sabtu, 28 September 2013

PROJECT BASE LEARNING



A.      Pendahuluan


Pendidikan  adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang bertumpu pada Undang-undang Sistim Pendidikan Nasional UU No. 20 tahun 2003 berdasarkan UUD 1945 pada Pembukaannya.

Project Base Learning atau yang lebih dikenal dengan PBL adalah salah satu model pembelajaran yang belum banyak digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran kepada siswa. Hal ini disebabkan oleh pemahaman sebagian guru yang lebih mengarah kepada factor pembiayaan yang dianggap terlalu membebani. Sebenarnya, jika di telusuri dan dilaksanakan secara seksama dan sesederhana mungkin, maka factor pembiayaan dapat menjadi persoalan nomor yang kesekian.

Apapun tugas yang dilaksanakan oleh para siswa jika mereka sudah senang dengan tugas itu, maka guru tidak perlu lagi berfikir tentang pembiayaan.

Maka salah satu cara untuk menyiasati factor biaya dalam pelaksanaan PBL ini adalah guru harus berusaha menciptakan suasana belajar atau tugas yang menyenangkan bagi siswa. Maka siswapun akan berusaha untuk mampu mengatasi masalah biaya yang mereka hadapi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Mengapa PBL terkadang membutuhkan biaya dalam penerapannya kepada siswa ?. Hal itu disebabkan pembelajaran model ini, terkadang melibatkan berbagai pihak antara lain, Dengan demikian, model pembelajaran berbasis proyek ini, terbilang jarang digunakan  melihat keterliabatan berbagai pihak

B.      Pengertian

Pembelajaran Berbasiskan Proyek berasal dari gagasan John Deweytentang konsep “Learning by Doing” yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya,terutama penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk mencapai suatu tujuan.
Sumber : http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197608-pengertian-metode-pembelajaran-berbasis-proyek/#ixzz2gH8LT0kz
  
Sedangkan pengertian PBL menurut beberapa ahli antara lain mengatakan :
a.      Thomas Mergendoller dan Michaelson mengatakan PBL adalah metode pengajaran sistematik yang mengikutsertakan pelajaran ke dalam pembelajaran pengetahuan dan keahlian yang kompleks, pertanyaan autentik dan perancangan produk dan tugas.
b.      Baron B. mengatakan PBL adalah pendekatan cara pembelajaran secara konstruktif untuk pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata relevan bagi kehidupannya.
c.       Blumenfeld menjelaskan bahwa PBL adalah pendekatan komprehensif untuk pengajaran dan pembelajaran yang dirancang agar pelajaran melakukan riset terhadap permasalahan nyata.
d.      Boud dan Felleti mengemukakan PBL adalah cara yang konstruktif dalam pembelajaran menggunakan permasalahan sebagai stimulus dan berfokus aktivitas pelajar.
e.      Moeslichatoen dalam bukunya “metode pengajaran di taman kanak kanak” mengatakan bahwa model pembelajaran berdasarkan proyek (PBL) adalah suatu metode pembelajaran yang memberikan pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok.
f.        Menurut hasil penelitian terdapat hubungan yang erat antara proses memperoleh pengalaman yang sebenarnya dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan bagi anak harus diintegrasikan dengan lingkungan kehidupan anak yang banyak menghadapkan anak dengan pengalaman langsung
            Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197608-pengertian-metode pembelajaran-berbasis-proyek/#ixzz2gH97N1sp

Melihat beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat ditarik suatu pengertian bahwa Project Base Learning suatu metode yang secara langsung memberikan pembelajaran dan pengalaman belajar kepada peserta didik yang berinteraksi langsung dengan lingkungannya dalam bentuk kolaborasi dengan berbagai pihak yang terkait dalam kegiatan belajarnya.

Implementasi PBL pada Siswa

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam Pengimplementasian Project Base Learning (PBL) pada siswa yaitu sebagai berikut :


1.       Pemberian materi pelajaran atau pemberian teori  yang dilakukan minimal 4 kali pertemuan.
Pada kegiatan ini, guru memberikan materi pelajaran berkaitan dengan mata pelajaran yang bersangkutan, menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dengan metode pembelajaran PBL agar siswa tidak bingung dalam menjalani pembelajarannya. Sedapat mungkin guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

2.       Pembentukan kelompok siswa maksimal lima orang dalam satu kelompok.
Setiap tugas akan dikerjakan oleh satu kelompok siswa yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, kebersamaan, kerja sama dan kekompakan serta saling menghargai dan menghormati.

3.       Pemilihan atau penentuan Judul atau tema project yang akan dilaksanakan.
Dalam menentukan judul project yang akan dikerjakan oleh siswa, sebaiknya dilakukan secara demokratis dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk berekspresi dan berkarya, sehingga siswa mampu melahirkan sebuah karya yang maksimal karena diberikan kebebasan berekspresi dan berkarya.


4.       Penyusunan Action Plan (perencanaan atau proposal) sesuai dengan judul yang dipilih.
Setelah pembentukan kelompok, kemudian tiap kelompok diberikan waktu selama satu minggu untuk menyelesaikan proposal atau action plan. Dalam penyusunan action plan, guru meberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untu bebas berkonsultasi kepada guru bahasa Indonesia untuk peerbaikan dari segi kebahasaan dan kalimat.

5.       Presentasi Action Plan
Setelah menyelesaikan penyussunan Action Plan, tiap kelompok kemudian melakukan ,kepada tiap kelompok untuk saling koreksi action plan masing-masing. Sehingga diperoleh action plan yang baik sesuai dengan saran dan masukan dari kelompok lain.

6.       Pelaksanaan tugas Project
Jika Action plan telah direvisi, maka tiap kelompok mulai mengerjakan tugas project masing-masing. Pengerjaan tugas ini dilakukan berdasarkan time schedule yang mereka susun sendiri, sehingga tiap kelompok harus disiplin dalam mengerjakan tugas projectnya masing-masing mengingat waktu yang disediakan diberikan batas maksimal 2 bulan.

7.       Pertemuan Konsultasi/Pembimbingan maksimal  tujuh kali selama dalam pelaksanaan Project.
Dalam pelaksanaan tugas project ini, tiap kelompok diberikan kesempatan untuk temu konsultasi dengan guru yang bersangkutan atau guru mata pelajaran lain yang terkait dengan tema atau judul yang mereka pilih.

8.       Penyerahan hasil kerja project kepada guru
Setelah selesai pengerjaan project masing-masing kelompok menyerahkan hasil kerja mereka kepada guru pembimbingnya, dilakukan pengecekan.

9.       Presentasi dan laporan hasil tugas project dalam bentuk panel diskusi.
Setelah penyerahan hasil Project kepada guru, maka tiap kelompok segera menyusun laporan hasil kegiatan kemudian mempresentasikan di depan kelas dalam bentuk panel diskusi sebagai akhir dari rangkaian pengerjaan tugas project mereka.

10.   Evaluasi
Diakhir pembelajaran dalam satu semester, guru melaksanakan evaluasi dalam bentuk ujian semester atau dalam betuk ujian blok atau bentuk lain untuk emngukur kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran yang mereka peroleh dari pengerjaan project tersebut.